Minggu, 30 Agustus 2009

Bundaran LA hilang ditelan kabut asap..

Pagi hari di Senin ini sangat mengerikan buat ku secara pribadi..Kabut asap parah melanda sepanjang perjalanan dari rumah menuju tempat kantor.

Dari Martapura sebenarnya kabut asapnya tidak begitu tebal jarak pandang masih beberapa ratus meter. Perjalanan mulai terganggu saat berada di areal sekita Bandara, Landasan Ulin. Dan yang paling parah saat berada di Liang Anggang. Saking ngerinya, jarang pandang cuma 1 meter.. Lampu yang dinyalakan tidak cukup membantu.
Dan yang lebih parah lagi, bundaran LA sampa hilang ditelan kabut. Aku pun cuma bisa meraba-raba mencari jalan. Beruntung bisa sampai dengan selamat sampai Banjarmasin.


Muka Ngeri ngelihat Kabut asap

jarak pandang berkurang
sangat berbahaya
















Kerusakan Udara ini sangat disayangkan bisa terjadi berulang-ulang kali. Bahkan menjadi suatu agenda tahunan di Kalimantan khususnya Kalimantan Selatan. Banyaknya pembakaran lahan menjadi penyebab terjadinya bencana ini.

Memang di satu sisi cara pembakaran lahan ini adalah merupakan cara yang banyak dipilih karena sikap ekonomis dan praktisnya. Ekonomis karena tidak membutuhkan uang yang banyak, dan praktis karena tidak memerlukan tenaga yang besar. Tapi di sisi lain akibat yang ditimbulkan dari cara ini adalah kerusakan lingkungan yang berdampak pada kesehatan masyarakat.

Pemerintah seharusnya memberikan solusi kepada para pembuka lahan atau para petani untuk cara yang terbaik, baik dengan penyuluhan-penyuluhan dan sbg.
Mungkin kita tidak dapat berharap banyak daro usaha itu saja, kita sebagai warga masyarakat juga harus mendukung untuk menggalakkan usaha tersebut.

Berbicara tentang masalah itu, tidak akan ada habisnya. Lebih baik saya berbagi sedikit tips dalam menghadapi kabut asap:
1. Buat para rider : NYALAKAN LAMPU saat BERKENDARA.
2. Gunakan masker untuk melindung pernapasan
3. Buat Rider lagi : Kurangi Kecepatan saat berkendara.
4. dll

Sedikit tips di atas semoga membawa mamfaat. Sekali lagi, Marilah kita sama-sama menjaga bumi Kalimantan ini agar anak cucu kita bisa tumbuh sehat dan dapat mewarisi kekayaan yang melimpah (nggk nyambung yaa)

Rabu, 05 Agustus 2009

Prita Vs Rs Omni akhirnya damai

Kasus Prita Vs Rs Omni berujung damai..

5 Agustus 2009 adalah hari berakhirnya secara damai kasus pencemaran nama baik yang dilaporkan oleh RS Omni kepada salah seorang mantan pasiennya yang bernama Prita Mulyasari..

Selamat bu Prita..Semoga ada hikmah dibalik semua ini..

Saya sendiri agak trauma jika mengingat kasus ini..Jadi takut buat menumpahin uneg-uneg tentang sesuatu ke email ataupun perantara lainnya termasuk melalui blog ini...
Tapi asalkan kita mawas diri, saya yakin akan aman-aman saja..

Hidup Blogger!!!!



Senin, 03 Agustus 2009

Musim Flu datang,,Kondisi Badan Fit Harus!!!!

Tubuh sehat, bugar, dan fit dapat tangkis Flu..

Memasuki H-?? bulan Ramadhan atau puasa aq terserang flu dengan gejala mata panas, hidung meler, batuk-batuk. Mungkin karena kondisi tubuh yang lagi menurun akibat begadang, Bolak Balik MTP-BJM , kurang makanan bergizi (maklum anak kos, Pencinta Mie Instant) dll...Malas + takut untuk ke dokter, entar suspect flu babi lagi..Na'adzubillah, jauhkan bala Ya ALLAH..

btw, biat sobat reader semua bisa terhindar dari gejala flu berikut ada tips buat kalian yang aq himpun dari Om Google. Silahkan dicoba dan semoga kesehatan kalian bisa terjaga.

1.Jauhi diri dari paparan dingin.

Orang Barat menjuluki flu sebagai catch cold atau terpapar dingin. Memang, semakin lama dan sering tubuh terpapar yang serba dingin (udara, air mandi, ruangan berpendingin, minuman dingin, angin), semakin lemah ketahanan tubuh, dan kian rentan untuk gampang terserang virus (apa saja).

Kita tahu, bibit penyakit virus hanya bisa dilawan dengan mengandalkan daya tahan tubuh. Kalau daya tahan menurun, pertahanan tubuh akan jebol, dan flu atau penyakit oleh virus lainnya berpotensi bakal menjangkiti. Hanya bila pertahanan tubuh kokoh saja, virus yang sudah masuk ke dalam tubuh akan bisa ditumpas dan orang batal jatuh sakit flu.

Itu sebab selama tubuh hanya ditumpangi oleh virus flu saja, pemberian obat antibiotika, yang paling kuat sekalipun, menjadi mubazir karena virus tak bisa ditumpas oleh antibiotika jenis dan generasi apa pun. Selain sia-sia mengeluarkan uang untuk yang tak perlu, tubuh sudah dibebani oleh efek samping antibiotikanya.

Kasus flu sejatinya tidak perlu diberi antibiotika. Di Indonesia, flu umumnya dianggap penyakit enteng. Orang masih tetap melakukan aktivitas hariannya di kantor, sekolah, dan kegiatan luar rumah lainnya.
Penyakit flu yang tadinya hanya dihuni oleh virus saja, akibat tubuh dalam kondisi sudah diperlemah oleh serangan virus, bibit penyakit lain akan mudah ikut mendompleng memasuki tubuh, lalu muncul penyakit baru. Dengan cara itu, penyakit flu di umumnya sering berkepanjangan, dan malah bisa berkomplikasi.

Tidak jarang flu berkembang menjadi infeksi THT lain (infeksi tenggorok, kerongkongan, hidung, atau congekan), selain kemungkinan terinfeksi oleh kuman pendompleng yang memasuki paru-paru juga (bronchopneumonia, pneumonia).

Itu pula alasan kenapa mereka yang sedang flu sebaiknya tinggal di rumah. Selain berpotensi merugikan diri sendiri, dalam keadaan flu berada di luar rumah akan menyebarkan virusnya ke udara di sekitar pasien, terlebih bila berada di ruangan (yang dirancang tertutup tak berventilasi) berpendingin.

2. Perkuat tubuh.

Dengan beristirahat dan menu bergizi tinggi selama musim hujan, tubuh diperkuat ketahanannya. Selain dengan cara menghangatkan tubuh (minum hangat, mandi hangat, balur obat gosok), pilih pula menu bergizi tinggi, khususnya berpotein tinggi (telur, susu, daging), tak cukup menu sayur-mayur belaka (sayur bening).

Orang Barat biasa menghidangkan sup ayam hangat selama tubuh terpapar di udara dingin. Hindarkan mandi hujan, embusan angin, berada di udara terbuka. Buat kita dapat memilih minuman penghangat badan (wedang jahe, bandrek, bajigur, atau sekoteng), khususnya sehabis tubuh mandi hujan, berenang dingin, wisata pantai.

3. Hindari pergi ke tempat-tempat keramaian.

Selagi musim hujan, dan banyak orang sedang sakit flu, sebaiknya tidak bepergian ke tempat-tempat keramaian kalau tidak perlu sekali. Kalau bisa ditunda sebaiknya tidak mengunjungi pasar tradisional, supermarket, mal, bioskop, terminal, stasiun, ruang tunggu puskesmas, rumah sakit, sekolah, ruang pesta. Di tempat-tempat orang berkerumun, virus flu, termasuk jenis virus lain, terbang bertebaran di udara, dan hidung kita menghirup udaranya.

4. Kurangi rokok dan alkohol.

Kedua jenis zat ini berpotensi menurunkan ketahanan tubuh. Merokok ”melukai” selaput lendir saluran napas, sehingga menjadikan saluran napas lebih rentan dimasuki virus. Ruangan yang berasap rokok, memperlemah kondisi saluran napas orang-orang yang menghirupnya juga (passive smoker).

5. Rajin basuh tangan dengan sabun.

Tangan dan jemari kita dapat menjadi sumber pemindahan virus yang melekat dari lingkungan tempat kita melakukan aktivitas, seperti kantor, sekolah, dan kamar kecil di tempat-tempat umum. Studi tentang ini sudah dikerjakan sewaktu SARS mewabah dulu.

Tangan kita tentu bersentuhan dengan pegangan pintu kamar mandi, pintu mobil, tombol lift, gagang telepon, lembaran atau kepingan uang, permukaan meja, kursi, dan segala yang disentuh banyak orang. Dari sana virus yang sudah mencemari segala yang disentuh (oleh pengidap flu) bisa berpindah ke jemari tangan kita.

Pengidap flu perlu tahu diri untuk tidak seenaknya bersin dan batuk-batuk di rungan yang banyak orangnya, selain sepatutnya rajin membasuh tangan juga (sebab pasti sudah memegang liang hidung dan mulutnya yang bervirus).

Orang lain yang berdekatan dengan pasien flu, berbicara, dan terancam cemaran virusnya, perlu lebih sering membasuh tangan, dan tidak sembarang memegang hidung (mengupil, membersihkan liang hidung), atau mulut. Biasakan menggunakan saputangan, atau tisu, untuk membersihkan liang hidung atau mulut. Lewat kedua liang itulah virus flu akan memasuki tubuh, termasuk virus flu burung (avian influenzae).

6. Membersihkan liang hidung setiap pulang bepergian.

Ya, selama bepergian ke luar rumah, terlebih selama musim flu berjangkit, nyaris tak ada udara yang tidak tercemar virus flu, terlebih di lingkungan yang ada pasien flu. Hampir pasti udara yang kita hirup selama di luar rumah, ada virus flunya. Termasuk bila di rumah ada yang sedang sakit flu.

Bagaimanapun keadaannya, jauh lebih baik bila segera membersihkan liang hidung dengan sabun, setiap kali pulang bepergian, sambil berulang-ulang dengan cara sekuat-kuatnya mengembus-embuskan udara hidung selama dibersihkan. Dengan cara demikian sekurang-kurangnya gerombolan virus yang mungkin sudah mengendon di situ akan terpelanting keluar dari liang hidung sebelum sempat bersarang, dan berbiak.

7. Berkumur-kumur, dan tidak kurang tidur.

Virus flu memasuki tubuh lewat liang hidung dan rongga mulut. Selain saluran hidung harus terjaga bersih, mulut pun perlu kokoh pertahanannya. Untuk itu ada baiknya lebih sering berkumur.

Selain bisa memilih seduhan daun sirih (ada daya antisepsisnya), dapat juga memakai obat kumur yang dibeli bebas di apotek. Dengan cara demikian kita berupaya mengenyahkan bibit penyakit yang mungkin sudah mulai mengendap di rongga mulut, termasuk bila yang masuk virus flu.

Selain berkumur, tentu menggosok gigi, khususnya sebelum tidur malam. Rongga mulut yang kotor juga memperlemah ketahanannya. Terlebih pada mereka yang sudah tidak memiliki amandel (kelenjar tonsilnya sudah diangkat), sehingga tak punya pasukan penjaga rongga mulutnya dari ancaman bibit penyakit. Termasuk mereka yang gigi-geliginya sudah keropos, terinfeksi, dan membusuk akar giginya. Mereka lebih rentan terinfeksi rongga mulutnya.

8. Lakukan olah napas.

Ya, daya tahan tubuh juga membutuhkan asupan oksigen yang lebih penuh. Upaya olah napas, yakni dengan cara menghela napas (di udara segar terbuka) seberapa dalam kita mampu, dan menahannya seberapa lama kita bisa, akan lebih membugarkan paru-paru. Paru-paru yang bugar, yang lebih deras aliran darahnya, dan meningkat sistem kekebalan lokalnya, akan lebih diberdayakan untuk mampu mengenyahkan bibit penyakit.

Untuk menyempurnakan hasil olah napas, sertai pula dengan gerak badan yang memadai seperti berjalan kaki dan bersenam. Faktor stres fisik, selain stres mental, juga menambah rentan tubuh seseorang terserang virus flu. Keletihan yang berlebihan (akibat bekerja maupun latihan fisik) tidak dianjurkan selama musim flu.

9. Cukup tidur dan tidak begadang.

Tantangan orang sekarang adalah acap tergoda oleh begitu banyak iming-iming tontonan televisi, hiburan, dan kegiatan bareng di luar rumah di waktu jeda.

Salah satu ancaman penyakit yang banyak menimpa orang sekarang sering sebab kekurangan waktu jeda. Sudah letih di kesibukan siang hari, malamnya sering kurang waktu tidur. Alih-alih sempat tidur siang (seperti orang dulu), tidur malam juga sering tak memadai.

Kondisi kurang jeda, kurang tidur, dan tidur pun tidak nyenyak (sebab stres, terlampau letih), yang menambah rentan tubuh diserang virus umumnya, virus flu khususnya.

Bila mulai terasa badan mulai pegal-pegal, kepala pening, mata terasa panas, mulai bersin dan batuk-batuk kecil, kemungkinan gejala awal flu. Itulah saatnya langsung minum obat flu merek apa saja, dan tidur setelah makan sup atau minuman hangat. Biasanya dengan cara itu flu batal muncul.



Minggu, 02 Agustus 2009

Nasib "Prita Mulyasari"

Prita Mulyasari terancam akan di Bui lagi....



begitulah berita yang tadi malam aku tonton di salah satu acara berita TV swasta Jakarta. Kasus Prita mulyasari berawal dari Surat Eletronik atau email yang dikirim ke beberapa temannya secara pribadi terkait dengan keluhannya terhadap pelayanan di salah satu R.S swasta di Jakarta. Email tersebut tersebar luas di masyarakat.
Sampailah pada saat R.S swasta tersebut melaporkan sang Penulis yang tak lain adalah mantan pasien dari R.S tesebut kepada kepolisian dengan dugaan pencemaran nama baik.
Sempat mendekam di Hotel prodeo selama 3 minggu, akhirnya pada 25 Juni 2009 lalu Perempuan yang masih menyusui Balita ini dibebaskan oleh Putusan sela dari PN.
Setelah kurang lebih 1 bulan dapat berkumpul kembali dengan keluarga, kasus Prita ini kembali disidangkan lagi oleh karena adanya pembatalan Putusan Sela oleh Pengadilan Tinggi Banten.
Prita pun mengaku sangat kaget dan sedih atas pengalaman pahit yang bakal dihadapinya.
Hal ini membuat terancamnya hak aspirasi berpendapat di kalangan masyarakat. Padahal dengan adanya keluhan dan pendapat dari masyarakat membuat pihak-pihak yang dikritik seharusnya bisa memperbaiki diri.
Semoga kasus ini berakhir dengan damai dan pihak yang bersalah dan merugikan orang lain dapat introspeksi diri.

Semangat Bu Prita....

JS-Kit Comments